Ngobrol bareng tempodotco |
Kamis, 23 Mei 2019 Tempo menyelenggarakan talkshow dengan topik manfaat ekonomi fintech lending. Dengan menggandeng
Otoritas Jasa Keuangan (OJK), acara ini dihelat di salah satu cafe yang berlokasi di Solo, yaitu La
Taverna Cafe & Resto.
Acara dipandu oleh Kak Haidar dan diawali dengan sambutan
oleh Pak Tito Aji Siswantoro, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Solo. Tak
berselang lama, masuk ke acara inti, yaitu bincang-bincang dengan tiga
narasumber, antara lain Pak Munawar, Pak Sonny Ch. Joseph, dan Pak Irwan Tri
Nugroho. Moderatornya tak lain adalah Pak Tomi Aryanto, Direktur Tempo Dot Co.
Sambutan Kepala OJK Solo |
Fintech adalah
layanan jasa keuangan berbasis teknologi informasi. Bentuk-bentuk jasa keuangan
antara lain pembayaran (payment),
pendanaan (funding), perbankan (digital banking), pasar modal (capital market), perasuransian (insurtech), jasa pendukung (supporting fintech), dan inovasi
keuangan digital lainnya. FIntech hadir
di Indonesia karena dua alasan:
- memberi solusi pada orang yang kesulitan mengakses
- diperuntukkan bagi masyarakat yang tidak bisa dilayani oleh perbankan
Ada empat langkah pendanaan fintech lending:
- Registrasi keanggotaan
- Pengajuan pinjaman
- Pelaksanaan pinjaman
- Pembayaran pinjaman
Langkah pendanaan fintech lending |
Pak Munawar, Deputi Direktur Penelitian, Pengaturan, dan
Pengembangan Fintech menyatakan bahwa
kita harus berhati-hati terhadap fintech-fintech
ilegal karena pihak-pihak tersebut dapat menyalahgunakan data pribadi milik
kita. Kalau ada oknum fintech ilegal,
laporkan saja melalui OJK atau AFPI!
Saat ini sudah ada 113 penyelenggara fintech lending yang terdaftar atau berizin di OJK. Meanwhile, ada 947 penyelenggara fintech lending ilegal yang telah
ditutup oleh Satgas Waspada Investasi (SWI). Hal ini berarti tidak menutup
kemungkinan bahwa oknum-oknum yang melakukan penyelenggaraan fintech lending ilegal tidak berhenti
beroperasi. Oleh karena itu, OJK dan SWI secara rutin menelusuri kemunculan
penyelenggara fintech lending ilegal.
Narasumber Ngobrol bareng Tempo |
Acara dilanjutkan dengan pemaparan dari narasumber kedua,
yaitu Pak Sonny Ch. Joseph, CEO & Co-founder Batumbu. Beliau dulu adalah
seorang bankir yang sudah malang-melintang di bidangnya selama 24 tahun. Namun,
saat masih berada di posisi Head of
Business Banking/Board of Management dengan lebih dari 2000 staff dan aset
mencapai 25 trilyun rupiah, beliau malah memutuskan untuk resign dan mencoba untuk bergabung dengan Batumbu. Batumbu memiliki
makna “bertumbuh” dan bertujuan untuk memberdayakan wira UKM di Indonesia untuk
tumbuh berkelanjutan.
Hal-hal yang berperan sebagai akselerator pertumbuhan bagi
Batumbu antara lain:
- Organisasi yang solid dengan karyawan berkomitmen
- Produk inovatif dan berorientasi pada kebutuhan konsumen
- Proses berbasis teknologi
- Menyediakan kemitraan yang seimbang dan saling menguntungkan
Artikel yang disusun oleh beliau telah dipublikasikan dalam bentuk
jurnal di USAID. Pak Irwan adalah seorang peneliti, akademisi, dan dosen
Ekonomi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNS.
Bincang-bincang seru ini dilakukan sore hari. Karena
bertepatan dengan bulan ramadan, acara ini pun sekaligus diakhiri dengan buka bersama.
makasih sharingnya
BalasHapusSama-sama, kak Tira :)
Hapuswow ulasannya keren banget.
BalasHapussemakin paham dan waspada dengan fintech lending
Makasih, Uti. :)
HapusIya, makin ke sini kita makin dimudahkan dengan adanya berbagai inovasi terbaru di bidang keuangan. Tapi, kita juga harus perbanyak wawasan agar tidak salah langkah.
Batumbu seperti bahasa padang gitu bukan sih hehehe.. btw dengan ada ya fintech sebenarnya positif bisa membantu kebutuhan ekonomi di saat darurat, asal legal dan bayar nya tepat waktu jadi ga makan tuan kali ya
BalasHapusKalo dari bahasa mananya aku kurang tahu sih, beb. Hihihii~
HapusIya, nih. Adanya fintech akan sangat membantu asalkan kita tetap menerapkan prinsip kehati-hatian at the first place.
wah aku sama sekali ga tau apa itu fintech lending hahah ilmu baru nih buat aku XD kayaknya bermanfaat bgt ya buat org2 yg belum bisa dpat pelayanan di bank
BalasHapusIya, beb. Aku pun juga masih baru belajar ini. Lumayan lah dikit-dikit jadi paham tentang fintech lending kalau join event seperti ini.
HapusPengen deh sesekali ikut acara gini karena nambah wawasan banget. Dan iya ya mba, teknologi makin canggih aja sekarang
BalasHapusBetul, mbak. Aku juga merasa beruntung bisa join event seperti ini. :)
Hapusdengan adanya fintech di era yang serba digital ini jadi memudahkan untuk mengatur alokasi bahkan untuk investasi ya
BalasHapusBetul banget, mbak. Semuanya dipermudah dalam genggaman.
HapusKalau sudah yang bahas dosen, jadi paham dari segi keilmuannya yaa..
BalasHapusAku sendiri percaya bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa jauh lebih baik dengan banyaknya usaha mandiri yang bertumbuh dengan baik.
Setuju, mbak. Dari tiga perspektif, baik dari segi keilmuan dan praktisi, kita bisa tahu mengenai fintech lending ini lebih dalam.
Hapuswah asik ya beb ngobrol" tentang topik ini... jadi kita tahu perkembangan ekonomi saat ini...
BalasHapusBetul, mbak. Jadi lebih melek perihal finansial.
HapusSekarang banyak sekali ya fintech yang menawarkan pinjaman online dan kita harus pilih-pilih juga agar tidak terjebak dalam hutang ya
BalasHapusBetul, mbak. Sebisa mungkin emang jangan sampai berutang. Harus hati-hati dalam menentukan langkah.
HapusFintech emang bisa sangat membantu UKM sih. Nggak perlu ribet pinjem ke bank dan mengurus administrasinya yang super banyak. Tapi ya memang nggak boleh gampang tergiur. Takut tipu-tipu. Mending percaya sama yang sudah terdaftar di OJK deh.
BalasHapusBener banget, mbak. Harus hati-hati dan jeli karena banyak fintech manager gadungan dan abal-abal.
HapusMesti teliti sebelum meminjam ya mbak, agar tidak sampai terlilit hutang soalnya kalau hutang udah numpuk yg ada ntar pusing sendiri.
BalasHapusAcaranya seru banget yaa. Jadi pengen gabung
Sebisa mungkin memang jangan berutang kok, mbak. Karena somehow kita tetap harus hati-hati dan bisa mengendalikan diri.
HapusSebetulnya kalau dipergunakan dengan bijak, fintech ini bisa membantu masyarakat yaa karena dari segi sistem sudah oke. Apalagi kalau sudah terdaftar di OJK. Tapi ya kadang manusianya yang suka lupa diri sampai akhirnya gali lubang tutup lubang.
BalasHapusIya, mbak. Ngeri sih kalo sampe terlilit utang. Kalo berutang untuk hal-hal yang produktif, malah bisa terbantu dengan adanya fintech lending ini. Tinggal kitanya aja sebagai user yang harus bijak dalam menentukan keputusan.
Hapus